“Berlebihan itu merugikan. Lakukanlah yang terbaik, bukan
berlebih.” Kata-kata bijak tersebut mengingatkan saya pada mimpi tadi malam.
Ya, semalam saya bermimpi dua anak saya, Nadhira dan Asa, pulang dari Jerman.
Kami kemudian pesta durian, salah satu makanan kesukaan kami. Hasilnya? Nadhira
sakit karena makan durian berlebih –semoga ini hanya mimpi dan kedua anak saya
tetap sehat.
Sesuatu yang berlebihan memang bisa berakibat buruk. Di China, seorang pemuda yang berlebihan menonton pertandingan piala Eropa dikabarkan meninggal karena kelelahan. Bagaimana tidak, pada malam hari pemuda ini menonton pertandingan sepak bola, sementara siang harinya bekerja, terus menerus begitu selama sebelas hari berturut-turut.
Contoh lain, seorang sahabat saya ingin menurunkan berat
badan secara instan dan melakukan diet dengan ketat. Hasilnya? Dia masuk rumah
sakit dan berbagai penyakit lain bermunculan. Saat kuliah dulu, saya pernah
belajar habis-habisan pada malam hari dan keesokannya justru tertidur saat
ujian.
Bahkan untuk urusan beribadah kepada Allah pun kita dilarang
untuk berlebihan. Sebagian besar dari kita pasti ingin bahwa segala yang kita
lakukan dianggap ibadah kepada Allah sehingga mendapat balasan di dunia serta
balasan setelah kehidupan dunia. Padahal, agar sesuatu bernilai ibadah,
syaratnya dua : ikhlas dan benar melakukannya. Ingat! Benar, bukan berlebih!
Oleh karena itu, biasakanlah melakukan yang benar dengan
cara yang terbaik agar bernilai tinggi. Saat bekerja dan berbisnis, lakukanlah
dengan cara yang terbaik, bukan berlebih. Jangan sampai kita gila kerja tetapi
lupa keluarga, abai menghadiri momen-momen penting anak, tidak memiliki waktu
berlibur bersama anak dan istri. Jangan sampai saat anak istri bertanya, “Kapan
kita punya acara bersama?” Jawabannya selalu, “Bapak lembur. Bapak lembur.
Bapak lembur.”
Saat hari libur dan waktunya istirahat, lakukanlah istirahat
yang terbaik, bukan berlebihan. Saat libur bukan berlebihan untuk tidur, bukan
juga berlebihan untuk menonton televisi. Saat libur, bukan juga berlebihan
untuk berolahraga atau melakukan aktivitas lain yang tidak bisa dilakukan saat
hari kerja.
Sekali lagi, lakukanlah yang terbaik, bukan berlebih.
Ingatlah, tubuhmu punya hak, keluargamu punya hak, orang-orang di sekitarmu
punya hak. Perusahaan atau bisnismu juga punya hak. Dan yang lebih penting,
Tuhanmu juga punya hak. Apakah mereka semua sudah memperoleh yang terbaik
darimu?   Penulis : Jamil
Azzaini
 
 
 
