live chat fb



30.10.12

Obat Lelah Tidak Selalu Istirahat

Selama sepekan terakhir, jadwal training dan seminar saya begitu padat. Selain di Jakarta, saya juga terbang ke Jambi, Jogjakarta, Sumbawa Barat, dan Palembang. Lelah? Pasti, apalagi perjalanan ke Sumbawa Barat harus ditempuh 16 jam alias 32 jam perjalanan pergi pulang.

Saat di bandara Lombok, saya sudah membayangkan tidur di kursi 2B pesawat Garuda menuju Jakarta. Ternyata yang duduk di kursi 2A adalah sahabat saya yang sekarang menjadi staf ahli menteri. Tentu ngobrol dan diskusi dengan sahabat lama lebih penting dibandingkan tidur di pesawat. Alhamdulillah, saya mendapat ilmu-ilmu bergizi dari lelaki yang juga dosen di IPB itu.

Perjalanan pulang dari Bandara ke Bogor, sengaja saya memilih naik bus Damri. Sementara saya di perjalanan, anak-istri saya menjemput di Botani Square Bogor –mereka menunggu sambil berbelanja. Ternyata jalanan macet total dan itu menambah lelah yang amat sangat. Mengeluh? Ya, tetapi sebentar saja. “Saya harus melawan rasa lelah ini agar tidak semakin lelah,” batin saya.

Ada dua hal yang saya lakukan selama menikmati kemacetan dalam perjalanan. Pertama, berdzikir kepada Allah. Saya mengingat semua nikmat yang telah Allah berikan dengan cuma-cuma: Oksigen, panca indera, kesehatan, air hujan, keindahan alam, dan sebagainya. Sungguh tidak pantas mengeluh karena apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.


Tidak lupa sayapun memohon ampun kepada Allah. Mohon ampun atas dosa-dosa yang pernah ada. Mohon ampun atas berbagai penyakit hati yang masih sulit pergi. Memohon ampun karena sering tidak bersegera saat mendengar panggilan dan seruan-Nya. Memohon ampun karena betapa masih amat sedikit amal shaleh yang saya persembahkan kepada-Nya.

Selesai melakukan itu, saya membayangkan satu per satu wajah orangtua, istri, dan anak saya. Secara bergantian saya bayangkan memeluk mereka, mengingat semua kebaikan yang telah mereka lakukan kepada saya. Pengorbanan dan perhatian orangtua serta istri begitu banyak kepada saya. Walau hanya dalam imajinasi, saya peluk mereka dengan erat sambil berkata, “Terima kasih, I love you.”

Satu per satu anak saya juga saya peluk. Saya membayangkan saat bermain kartu, petak umpet, bermain air, berenang, kejar-kejaran bersama mereka. Saya membayangkan juga bagaimana mereka sering menggoda saya dan sayapun menggoda mereka, semua terbayang jelas di pikiran saya. Satu per satu kelucuan, keluguan, dan keunikan mereka seolah nyata hadir di dalam imajinasi saya. Semua saya peluk erat dan merekapun memeluk erat saya. Saya berbisik kepada mereka, “Semoga engkau semua menjadi kekasih Allah.”

Setelah aktivitas itu saya lakukan, badan terasa lebih segar, energi kembali menggelora, dan saya tidak terpejam sedetikpun saat perjalanan dari Bandara ke Bogor walau harus ditempuh selama 4 jam. 
Penulis : Jamil Azzaini

All. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Visitantes

My Blog List

Baca Juga Yang Ini Ya.......

search

Pengikut

My Blog List

Headlinews

Translate

BERITA TERKINI

JADWAL SHALAT

JADWAL SHALAT:

div>

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting