Bro en Sis rahimakumullah, alhamdulillah kita bisa jumpa lagi
ya. Saya seneng banget bisa hadir kembali dengan tulisan di gaulislam untuk
nemenin kamu semua belajar Islam, memahami isinya, memahami persoalan remaja,
dan memberikan solusi islami terhadap permasalahan kamu semua. Insya Allah,
Islam adalah solusi atas semua permasalahan yang ada. Termasuk masalah-masalah
remaja. Jangan berpaling ke ideologi lain, jangan ikuti ajaran selain Islam,
jangan mencoba mencari solusi permasalahan kehidupan kepada selain agama Islam.
Sebabnya apa?
Ya, sebabnya kita muslim. Artinya, kita udah
punya pedoman hidup sendiri, punya aturan hidup sendiri, punya jalan hidup
sendiri. Islamlah yang mengatur segala permasalahan kita. Islam mengatur kehidupan
kita dari mulai bangun tidur sampe tidur lagi (ssstt.. bukan berarti pas bangun
tidur langsung tidur lagi, itu sih di lagunya Mbah Surip atuh hehehe…).
Maksudnya, dari mulai kita bangun tidur di pagi hari, masuk ke kamar mandi,
nongkrong di WC, mandi, sarapan, berkomunikasi dengan ortu, berangkat sekolah,
etika bergaul dengan teman, menghormati guru, taat aturan sekolah, disiplin di
jalan raya (nggak ugal-ugalan dan bikin bahaya diri dan orang lain), belajar di
sekolah, shalat, ibadah lainnya, membeli makanan di kantin, belanja di pasar or
mal, naik kendaraan umum, pinjam meminjam barang teman dan tetangga, ikut
kajian keislaman, aktif berdakwah, main facebookan, twiteran, ngeblog, dan lain
sebagainya, hingga malam hari kita tidur lagi, pastikan bahwa aturan Islam
menjadi landasan aktivitas kita. Keren kan ?
Itulah hebatnya Islam.
Sobat muda muslim, termasuk yang lagi jadi
sorotan saat ini, meskipun udah berbulan-bulan sih sebenarnya, adalah masih
banyaknya di antara kamu yang hidupnya merasa ‘galau’. Oya, istilah galau ini
kalo nyari di internet jadi banyak macamnya (tergantung siapa yang menginginkan
maksudnya): ada yang bilang galau adalah suatu keadaan ketika suasana hati
menginginkan kebebasan, namun ada yang mengikat, nggak mau lepas.
Ditemukan juga
istilah galau adalah suatu keadaan dimana kita memikirkan suatu hal secara
berlebihan, bingung apa yang harus dilakukan dengan suatu hal ini—dengan
pikirannya sendiri sehingga menimbulkan efek emosi melabil, pikiran pusing, dan
mendadak insomnia. Tapi kalo di Kamus Besar Bahasa Indonesia , galau itu artinya sibuk
beramai-ramai, sangat ramai atau kacau tidak karuan (pikirannya). Meski sedikit
berbeda, tapi penampakan umum ‘penderita’ galau adalah sering resah dan suka
mengeluh, masalah pribadi (sengaja) diumbar ke publik (via facebook atau
twitter), self-centered alias kalo ngomong lebih banyak
tentang “keakuannya”. Ckckck… kamu termasuk yang galau nggak nih? Pletak!
#nepukjidat.
Ya, kehidupan ini bagi orang-orang yang galau
serasa sempit. Dunia tak lagi indah, nikmat hidup tak lagi terasa. Inginnya
menumpahkan segala kesah dan keluh, menganggap bahwa dirinya paling menderita
di seluruh dunia (BTW, lagu jadul Bang Hamdan ATT, “Termiskin di Dunia” bisa
tersaingi nih! Hahaha!). Kamu yang merasa lagi galau karena putus cinta, galau
dapat nilai fisika berbentuk sisir (maksudnya dapet nilai E alias nggak lulus)
makin membuat hatimu remuk redam, wajahpun nggak karuan jadinya bagai pinang
diinjek hansip. Hedeuuh, dunia bagimu ibarat altar penyiksaan paling kejam yang
pernah kamu rasakan, sehingga perlu memasang status di facebook: “Afgan mode
on” alias SADIS. Hehehe…
Saya kepikiran membahas tema “galau” adalah
ketika saya menjadi salah satu pembicara di acara Seminar “Membangun Generasi
Produktif Berkarakter di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi” pada 17
November 2011 di Pudiklat Rumah Gemilang Indonesia di daerah Sawangan, Depok.
Hadir dalam acara itu adalah remaja perwakilan SMA/SMK dan MA se-Depok. Seru
juga tuh berbincang dan mengajak para remaja membahas seputar membangun
kepribadian Islam di era teknologi informasi dan komunikasi (termasuk bahas
soal “galau”)
Dalam seminar yang dihadiri lebih dari 70
orang dari perwakilan SMA/SMK dan MA se-Depok itu, selain dibagikan buletin
gaulislam edisi “black metal” juga peserta yang berhasil membuat status keren
(yang jelas bukan status galau) yang dikirim via SMS ke nomor hp saya pada saat
acara dapat buku “Menjadi Penulis Hebat”. Peserta yang bisa menjawab pertanyaan
dari saya dapet hadiah buku “Gaul Tekno Tanpa Error” (nah, kalo ini cocok
banget deh dengan tema seminar). Wah, kayaknya pembaca setia gaulislam edisi
cetak di Bogor, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Lampung, Jambi, Palembang,
Balikpapan, Samarinda, Riau, Kuningan, Banjarnegara, Pamekasan, Banjarmasin dan
kota lainnya yang baca info ini di internet kayaknya ngiri deh. Ciee.. pede
banget (nuduhnya!). Kalo ngiri, ya adain juga di sekolah-sekolahmu, insya Allah
saya dan kru gaulislam siap datang untuk bekerjasama ngisi acara. Insya Allah
seru deh!
So, meski banyak generasi galau, don’t
follow. Sebaliknya, ajak mereka supaya nggak galau lagi. Caranya? Coba mulai
dengan ngasih artikel gaulislam edisi ini dan ajak diskusi. Sip kan ?