live chat fb



30.7.12

Yang Sedikit pun Masih Sering Terabaikan


Kepadamu, belahan jiwaku, di 201x

“DINDA, karena kini kau adalah pakaian untukku, dan aku pun adalah juga pakaian untukmu. Di detik-detik pertama kebersamaan kita ini, aku ingin memberitahumu tentang satu hal. Kuharap setelah mengetahuinya, kau tak akan terkejut lagi, apalagi sampai pingsan. Aku sangat tidak mengharapkan hal itu terjadi padamu. Di saat kau mendapatiku masih jauh panggang dari api persangkaan baikmu tentangku sejauh ini. Dan, jangan pernah terlintas di benakmu sekali-kali untuk menyalahkan Dia yang telah meyakinkanmu untuk menerimaku.

Adalah maklumatNya, penciptaan kita bukan wujud sepasang malaikat tanpa cela, pun juga lain sejoli iblis laknat. Kita, kau dan aku, hanyalah a couple of the middle.

Ah, mungkin ini terlalu berbusa-busa di ujung kerlip indah cemerlang matamu itu, Dinda. Tapi wajib bagiku untuk setidaknya mengulangnya sekali ini saja padamu, di sini.

Perluaslah ruang tulus di hatimu hingga beberapa kuadrat dari volume normal untuk menjadi saksi pertamanya. Bahwa aku, orang yang sedang berbicara begitu dekat di depanmu kini, hanyalah seorang yang dititipi sangat sedikit kaweruh - selanjutnya kau boleh menyebutnya ilmu sebagai padanannya. Dan, kaweruh yang pangkat tak terhingga sedikit itu pun pembandingnya bukan dengan yang menitipkan kaweruh itu sendiri. Sangat super konyol bin ajaib jika sempat terbersit praduga ini di syarafmu yang cerdas itu, Dinda. Tetapi, sangat super sedikit dari kaweruh yang paling sedikit dari makhluk yang seakar serumpun dengan kita dari manusia pertama. Atau lebih tepatnya, lebih sedikit lagi dari itu.

Aku hafal di luar kepala, benderang cemerlang secerah mentari tengah hari tanpa mega awan asap cerobong pabrik baja, shalat Dhuha dua rakaat adalah salah satu media yang bisa mendekatkan rizki kita di dunia ini. Tapikaweruhku ternyata masih cukup puas mentok hanya pada sebatas itu saja. Masih enggan pangkat tiga puluh satu mempraktekkannya dalam rutinitas harianku hingga detik-detik ini. Jika pun tergerak, masih sangat jauh padat dari isi, ibarat tong kosong penuh bolong-bolong di sana-sini.

Itu baru satu contoh kecil, betapa kaweruh yang super sedikit ini pun ternyata masih terlalu sering terlalaikan dari pengamalan yaumiyah-ku.

Maafkan aku, Dinda. Hanya sosok tak jauh dari seperti itulah yang ditakdirkan menjadi khalifah kecilmu itu dari sisa usia perakmu. Semata agar kau bersedia menjadi sumbu api lokomotif ini hingga sanggup mengantarmu ke stasiun terakhir tanpa direwangi mogok di setengah awal langkah perjalanan nan panjang berliku-liku tepat di tengah hutan perawan nun jauh dari hiruk pikuk pompa isi ulang bahan bakar alam.

Supaya kau tak merasa bosan dan jera mengingatkanku untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas penghayatan dan pengamalannya di sisa kebersamaan kita.

Kau, Dinda, bersediakah?”

All. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Visitantes

My Blog List

Baca Juga Yang Ini Ya.......

search

Pengikut

My Blog List

Headlinews

Translate

BERITA TERKINI

JADWAL SHALAT

JADWAL SHALAT:

div>

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting