Cara berfikir seseorang sangat dipengaruhi banyak hal, latar
belakang, pergaulan, keyakinan dan sebagainya. Tetapi, jika seseorang bisa
memanfaatkan salah satu anugrah Yang Maha Kuasa yang bernama otak, pastinya
cara berfikir kita tak akan jauh berbeda. Yang
Maha Kuasa adalah Maha segalanya.
Yang Maha Kuasa
mengaruniai manusia otak agar bisa digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Tak
beda dengan anggota tubuh lainnya yang selalu diberikan imbang berpasangan,
misal telinga kiri dan kanan, tangan kiri dan kanan dan sebagainya, otakpun
demikian adanya, yaitu otak kiri dan otak kanan yang memiliki fungsi
masing-masing.
Fungsi otak kanan : divergen, analogi, kongkret, bebas,
imajinatif, asosiatif, intuitif, majemuk, holistik, subyektif, simultan,
fleksibel, kreatif, visual, pencari pola.
Fungsi otak kiri : konvergen, digital, abstrak,
proporsional, analitik, linier, sekuensial, analitik, obyektif, satu-satu,
kaku, matematikal, verbal, penuna pola.
Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi
kepribadian :
- Si otak kanan :
humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri,
lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar,
tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
- Si otak kiri :
serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide
= profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum,
pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Kasus 1 :
Dr. Makoto Shichida,
seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam bukunya Right Brain Education
in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi di Nippon Medical Center oleh Prof.
Shinagawa terhadap seorang anak yang bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah
seorang juara dunia menghitung cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal lebih
cepat daripada kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui
PET scan terlihat bahwa yang mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan
bagian belakang.
Di sekolah Shichida,
anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam waktu 3-5 menit saja, dan
dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia seperti memotret
atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika ditanya, dia akan
membuka tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya untuk mencari jawabannya
dengan cepat.
Kasus2
Para siswa SD, SMP,
sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam waktunya belajar di sekolah dan PR
perhari dan ikut les/bimbingan belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan
memanfaatkan otak kiri, misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia,
biologi, sejarah, bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan
logika dan belajar dengan cara yang runut (sekuensial). Amat jarang mereka
belajar bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.
Katakanlah mereka
belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun, dan di SMA selama 3 tahun.
Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika
satu minggu mereka belajar selama 5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per
bulan, serta belajar efektif di sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD
sampai SMA mereka belajar menggunakan otak kiri selama: 6 jam/hari x 5
hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam.
Pertanyaannya adalah
berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?
- Mana yang dulu
digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?
- Sampean si Otak
Ekstrim Kanan atau Si Ekstrim Otak Kiri atau Si Otak Seimbang?
- Mana dulu yang
sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak Kiri atau sebaliknya?
Pernahkah Sampean
membaca beberapa cerita di bawah ini?
Bagaimana awalnya Archimides mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu
yang digunakan Archimides otak kanan atau otak kirinya?
Bagaimana awalnya Newton
mengungkap tentang gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton , otak kanan atau kiri?
Bagaimana awalnya Einstein dengan teori relativitasnya? Mana
dulu yang digunakan Einstein, otak kanan atau otak kiri?
Atau ide menjual air di negeri yang penuh air (Aqua) oleh
Tirto Utomo? Mana yang digunakan Tirto Utomo, otak kanan atau otak kirinya?
Ketika dia menjual air minum 250 mm seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual
air bersih seribu liter seharga Rp. 2 ribu?
Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak,
menyatakan bahwa merek "Kodak" yang melegenda itu, huruf
"K", muncul secara intuitif. Sam Walton, pendiri Walt Mart,
menggunakan intuisinya ketika mendirikan sebuah toko pada tahun 1962, kini dia
memiliki 1.300 toko.
Sebenarnya terkadang
seseorang telah menggunakan otak kanan, tetapi mereka tidak menyadari. Tetapi
ada juga yang sama sekali tak bisa membedakan mana otak kanan dan mana otak
kiri. Mengapa demikian? Banyak faktor yang mempengaruhi, pemahaman diri adalah
salah satu faktornya. Baca sekali lagi uraian di atas, sedikit-demi sedikit Sampean
akan memahaminya he heee.