live chat fb



11.7.13

Aktivitas melatih sensori integrasi berfungsi


Otak yang mempunyai sensor integrasi yang efisien tak akan sulit menerima, mengolah dan merespon rangsangan yang masuk ke otak. Otak akan selalu mencari rangsangan atau sensasi yang diperlukan untuk dapat berkembang. Saat bayi lahir, dia baru menerima rangsangan indera dekatnya yaitu indera vestibular-proprioceptive-tactile. Selengkapnya bisa Sampean baca pada artikel sebelumnya Indera sensori integrasi manusia.

 Namun, perkembangan anak yang satu dengan yang lain tidak selalu sama. Banyak terdapat kasus disfungsi sensori integrasi, yang berarti sensori integrasi tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Untuk lebih jelasnya kegagalan fungsi sensori integrasi, terdapat beberapa contoh yang bisa Sampean perhatikan:

 a. Anak tampak malas bergerak.
 b. Keseimbangan tubuh kurang baik.
 c. Anak sering berjalan jinjit, berputar-putar atau meloncat-loncat.
 d. Sering terbalik dalam menulis atau membaca huruf atau angka. Misal, huruf b atau d, angka 6 atau 9.
 e. Sering memukul meja atau tembok.
 f. Bila menulis tekanannya terlalu kuat.
 g. Suka menggigit atau memainkan sesuatu.
 h. Sulit menerima aktivitas baru.
 i. Menolak menginjak rumput, pasir atau kerikil.

 Nah, coba Sampean perhatikan anak Sampean atau anak disekitar Sampean. Jika mereka mempunyai ciri-ciri seperti contoh di atas, bisa di pastikan anak tersebut mengalami disfungsi sensori integrasi. Namun jangan khawatir, agar anak-anak mampu menggunakan sensori integrasi semestinya, para ahli selalu mencari dan akhirnya menemukan solusi untuk mengatasinya. Yaitu, anak-anak diberikan aktivitas untuk melatih sensori integrasi agar berfungsi dengan baik. Beberapa contoh yang diberikan yaitu:

1. Main tebak huruf & angka
Dengan menggunakan jari telunjuk, coba buatlah bentuk angka atau huruf di punggung anak. Tentu saja huruf atau angka tersebut yang sudah dikenali anak Sampean sebelumnya. Mintalah untuk menebak bentuk yang Sampean buat. Latihan ini baik sekali untuk merangsang tactile pada kulit punggung.

2. Tangkap teman
Masukkan beberapa mainan anak ke dalam kotak bekas ataupun ember plastik. Pilih beberapa benda yang variatif, misalnya kelereng, mobil-mobilan, tali sepatu, sikat gigi, boneka kain, binatang-binatang plastik, dadu dan lain-lain. Mintalah si anak meraba dan memilih satu benda tanpa ia melihatnya. Kemudian minta dia menebak, kira-kira siapa teman yang sedang ia pegang. Latihan ini baik untuk merangsang integrasi tactile jari-jari.

3. Berayun
Ambil selimut tebal yang masuh kuat. Pegang masing-masing ujungnya oleh dua orang dewasa. Lalu mintalah anak Sampean untuk naik. Selanjutnya perlahan-lahan angkat selimut tersebut dan mulai diayun. Mulailah dengan ayunan perlahan. Latihan ini baik untuk merangsang integrasi vestibular.

4. Porter jagoan
Biasakan anak Sampean mengangkut keranjang cucian (jangan yang terlalu berat), misalnya dengan memindahkannya dari kamar mandi ke tempat cuci. Atau cobalah melatihnya dengan membawakan barang belanjaan Sampean di supermarket. Pilih barang-barang yang tidak mudah pecah. Bisa juga setiap pagi dilatih untuk menySampeanng sendiri ransel sekolah di punggungnya. Latihan ini baik untuk integrasi sensori proprioceptive.

5. Kursi T
Mintalah bantuan pada tukang kayu untuk membuatkan kursi T. Yaitu dua buah balok kayu berukuran 40 x 15 x 10cm. Pasang balok tersebut. Biasakanlah anak duduk secara teratur misalnya selama 10 menit di atas kursi berbentuk huruf T ini. Latih sesering mungkin dan selama mungkin. Dengan duduk di atas kursi T, anak akan dilatih kepekaannya pada keseimbangan dan kemampuannya memperhatikan sesuatu.

All. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Visitantes

My Blog List

Baca Juga Yang Ini Ya.......

search

Pengikut

My Blog List

Headlinews

Translate

BERITA TERKINI

JADWAL SHALAT

JADWAL SHALAT:

div>

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting