Atau Hidup Ibarat Secangkir Kopi, tapi bener juga sih tergantung hati si pembuat kopi itu sendiri.
Ada 
Pengusaha sukses itu berkata bahwa setiap malam ia tidak
bisa tidur dengan nyenyak, makan pun tidak bisa tenang dan tidak bisa
menikmatinya. Imam itu terheran-heran dan bertanya: ”Bapak, engkau memiliki
pekerjaan yang sudah sukses, rumah yang mewah, bagaimana mungkin engkau tidak
dapat tidur nyenyak di rumahmu yang mewah itu?”
Pengusaha itu berkata: ”Saya tidak tenang, karena saya terus
berpikir bagaimana caranya saya bisa menjaga apa yang sudah saya punya dan
ingin terus melipatgandakannya agar hidup saya lebih sukses dan bahagia”. Lalu
Imam tersebut mengajaknya untuk melihat seorang pengayuh becak yang sedang
tertidur pulas di becaknya. Imam berkata: ”Menurut Bapak, apa yang membuat
pengayuh becak itu dapat tertidur dengan nyenyaknya, tidak beratapkan rumah
mewah namun hanya di sebuah becak?” Bapak itu terdiam dan merenungkan hal itu.
Ia sadar bahwa ia terlalu fokus pada pekerjaan dan kekayaan, namun ia lupa
untuk menikmati hidupnya. Ia lupa menikmati waktu kebersamaan dengan keluarga,
waktu istirahat, waktu makan, dan lain-lain.
Pekerjaan, jabatan atau kekayaan seperti cangkir. Cangkir
yang menarik, terbuat dari kristal yang mahal. Melihat orang lain memegang
cangkir tersebut, tidak sedikit orang menjadi iri dan perasaannya mulai
terganggu karena kita hanya memegang cangkir yang terbuat dari plastik dan
tidak menarik. Kita menjadi sibuk memperhatikan harta benda dan pekerjaan agar
semuanya terlihat baik dan orang-orang menjadi iri kepada kita. Sedangkan
kehidupan kita seperti kopi. Kita terpengaruh oleh ‘cangkir’ dan melupakan
sesuatu yang seharusnya kita nikmati, yaitu kopi. Kualitas kopi adalah yang
terpenting. Pekerjaan, jabatan dan kekayaan bukan merupakan jaminan
kebahagiaan. Tidak ada gunanya pekerjaan, jabatan dan kekayaan melimpah namun
kita tidak merasakan damai, sukacita dan bahagia di dalam kehidupan kita? Akan
sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita meminum kopi yang sudah basi
yang di sajikan di sebuah cangkir yang terbuat dari kristal yang mahal.
Tampilan luar yang begitu indah dan menyilaukan, namun isinya sudah basi, tidak
dapat di nikmati lagi. Maka kita harus fokus untuk menikmati hidup kita saat
ini, menikmati proses, terus berjuang dan rajin bersyukur. 
Selamat menikmati secangkir kopi yang berkualitas :)
 
 
 
