Hidup bagaikan secangkir kopi, kala sedang jatuh cinta
seperti Cappucino, terasa manis menyegarkan membuat mata terbuka lebar dan
perasaan tenang, buihnya bagaikan rangkaian kata cinta yang terangkai mesra
dari si dia, sementara manisnya seperti senyuman sang pujangga yang tengah
berandai meramu cerita, garnishnya seperti bola mata kekasih yang menatap penuh
cinta dan asa.
Kalau lagi pedekate seperti Latte, unpredictable, karena
rasa cinta yang diramu sang pencipta terkadang terlalu pahit seperti ketika kita
harus menebak apa yang tengah dipikirkannya dan bertanya-tanya dalam hati
apakah sudah ada yang punya atau ke manakah dia menghabiskan malam minggunya.
Terkadang terlalu manis seperti ketika akhirnya mata kita bisa bertatapan
dengan matanya atau ketika secara tidak sengaja berada dalam satu lift atau
satu ruangan dengan dia dan ternyata berhasil curi-curi pandang. But all
mixture of latte are coming with one result, unpredictable seperti Latte,
pedekate suka bikin bete dan tidak jarang bikin desperate, tapi meskipun begitu
tidak akan ada kata lelah untuk Latte maupun pedekate.
Macchiato, minuman yang cocok untuk orang-orang yang tidak
mau ambil resiko, tidak akan pahit karena pasti dicampur dengan coklat dan not
too sweet too dan steady relationship. Awal-awal hubungan masih asyik-asyiknya,
seperti Macchiato ini, manisnya masih berasa, pahitnya belum kelihatan sampai
kita akhirnya menyentuh dasar gelas di mana terkadang sang kopi masih suka
nangkring di sana 
Kalau hubungan sudah lama, seperti minum kopi tubruk. Blend
dari pahit dan manis memang menimbulkan sensasi sendiri, sisa-sisa biji kopi
yang berkumpul di pinggir gelas seperti kerikil-kerikil kenangan penuh
perjuangan untuk menyetarakan dua perbedaan yang berusaha untuk bersama, rasa
manisnya seperti kesan indah pertama yang segar dan rasa pahitnya seperti
pertengakaran yang muncul karena selisih paham. Tapi anak sekarang sudah jarang
minum kopi tubruk, tidak gaul katanya karena sudah banyak kopi instant yang
dibuat ekstra praktis untuk sekali minum. Makanya tidak heran sekarang banyak
kopi instant, praktis, gampang dan tidak usah pakai perasaan, seduh dan tinggal
buang bungkusnya.
Kopi pahit, patah hati. Saat kita ternyata tersadar bahwa rasa kopi memang pahit, pahit sepahit kecewa yang melanda, keras sekeras usaha menahan tangis yang terbenam dalam bantal di malam-malam pertama tanpa pasangan. Tapi coba ketika kopi pahit itu telah melewati kerongkongan, rasakan sensasinya, nikmatnya dan efeknya, seperti sebuah reinkarnasi...u'll feel reborn...rasakan ketika kopi mengalir dalam pembuluh darah dan mulai mengeluarkan efek kafeinnya di dalam urat dan nadi kita...it means that new days has come...saatnya hunting dan mencari kembali pasangan jiwa yang hilang dan terbenam entah dimana, saatnya mencari tulang rusuk yang tercuri dan hidup kembali menikmati dunia. Tandaskan kopi pahit anda dan segeralah pesan Latte!
Hidup adalah perjuangan untuk merubah Latte itu menjadi
Macchiato dan terus bertahan meneguk kopi pahit dan menikmati Cappuccino tanpa
perlu takut patah hati dan jatuh.
 
 
 
