Saya pernah menjalani hidup rutin tanpa gairah. Berangkat
kerja pagi, pulang malam setiap hari Senin - Jumat. Hari Sabtu dan Minggu balas
dendam tidur atau sekali-kali olah raga bersama teman. Terkadang saat Minggu
sore bergumam dalam hati, “Juangkrik rek, sesok wis Senin maneh.” Berangkat kerja hanya
karena kewajiban.
Bertahun-tahun hal itu terjadi. Setelah beberapa usaha saya
bangkrut di awal tahun 2000, disusul kemudian istri dirawat di ruang ICU selama
3 pekan, saya mulai merenung, “Seperti inikah perjalanan hidup yang harus saya
jalani? Inikah kehidupan terbaik yang Allah berikan kepada saya? Apakah
orangtua sudah bangga dengan apa yang sudah saya lakukan? Apakah kehidupan ini
bisa menyelamatkan kehidupan saya di kemudian hari. Apakah istri dan anak saya
kelak bangga dengan kehidupan yang saya jalani ini?”
Untuk menemukan jawaban itu, saya pelajari kehidupan
orang-orang sukses. Ternyata, banyak orang-orang sukses yang hidupnya hampa.
Hidupnya bertopeng, apa yang tampak tidak sesuai aslinya. Hidupnya seperti
merengkuh pasir. Semakin banyak yang direngkuh, semakin banyak yang hilang.
Memang yang hilang bukan harta, tetapi kehangatan hubungan dengan orang-orang
yang dicintainya semakin tidak terasa di dalam jiwa. Hambar.
Sayapun mempelajari tokoh-tokoh yang memiliki kepedulian
yang tinggi. Orang-orang yang hidupnya mulia. Sering menolong orang lain bahkan
sering bersuara lantang membela kepentingan banyak orang. Namun yang saya
temukan, kehidupan ekonomi mereka sulit. Bahkan terkadang harus memakan uang
sumbangan yang seharusnya disalurkan. Dari sinilah saya menemukan filosofi,
hidup tak boleh seperti lilin, mampu menerangi sekitarnya tetapi dirinya
musnah.
Perjalanan panjang itu akhirnya berujung pada kesimpulan,
hidup tidak boleh hanya sukses, hidup juga tidak boleh hanya mulia. Kehidupan
terbaik yang harus kita jalani adalah Sukses sekaligus Mulia. Bila dirangkum
menjadi SuksesMulia. Gapailah kesuksesan setinggi-tingginya dan di saat yang
sama gunakan kesuksesan itu sebagai sumber manfaat bagi sesama (mulia).
Hidup tidak boleh egois, maka setelah saya yakin bahwa
kehidupan terbaik adalah SuksesMulia, kini saya mengajak sebanyak-banyaknya
orang untuk meraih kehidupan terbaik itu. SuksesMulia itu nikmat. SuksesMulia
tidak hanya menjadikan Anda terhormat tetapi juga penebar manfaat. Dengan
SuksesMulia, Hidup semakin berarti dan bermakna, bahkan keberadaan Anda selalu
dikenang walau Anda telah tiada. Dan yang terpenting Anda punya bekal untuk
menghadap kepada-Nya.