Menyelami bulan Ramadhan seperti menyelami
lautan hikmah yang sangat luas, dalam, dan nikmat. Tidak saja kita mendapatkan
kesehatan jasmani, penguatan iman, serta kejernihan visi tentang hidup, tapi
kita juga dapat meraih kembali nilai keharmonisan keluarga yang sangat banyak
selama menyelami bulan penuh rahmat itu.
Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk
merintis dan memulai proses menuju keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Karena pada bulan itu, Allah membelenggu setan yang terkutuk. Sebuah hadits
menerangkan, "Jika datang bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga
dan ditutup pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu." (HR. Bukhari Muslim).
Bulan Tarbiyah Ilmiyah
Allah berfirman, "Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu." (QS. At-Tahrim : 6). Ayat ini adalah landasan
untuk mendidik anggota keluarga. Ayat ini menyuruh kita dan keluarga pada
ketaatan, dan pada amar ma'ruf nahi munkar.
Kepala rumah tangga mempunyai kewajiban
untuk mendidik istri dan anak-anaknya menuju pemahaman Islam yang benar.
Hal-hal yang bisa diajarkan selama Ramadhan ini mencakup pengenalan yang benar
terhadap Allah, mulai dari tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, sampai tauhid
asma' wa shifat. Kemudian pengenalan terhadap Rasulullah, meliputi shirah dan
seluruh aspek yang diteladankan oleh beliau. Dan terakhir pengenalan terhadap
agama Islam.
Bulan Tarbiyah Amaliyah
Orangtua harus memberikan pendidikan yang
dapat menunjang ibadah shaum anak. Salah satunya dengan memberikan tuntunan
dalam hal amalan sunnah yang bisa mereka lakukan, di antaranya :
a. Mendahulukan Berbuka. Rasulullah
bersabda, "Selalu manusia itu berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari Muslim). Sebelum berbuka, ingatkan
anggota keluarga kita untuk berdo'a dan tegurlah mereka jika terlalu kenyang.
Terlalu kenyang ketika makan akan mengganggu kekhusyu'an ibadah.
b. Mengakhirkan Sahur. Mengakhirkan sahur
merupakan kebaikan. Rasulullah bersabda, dari Anas RA : Kami sahur bersama
Rasulullah SAW, kemudian kami bangkit untuk shalat. Aku katakan kepadanya,
"Berapa lama antara keduanya?" Ia menjawab, "(Kira-kira orang
membaca) lima puluh ayat." (HR. Muslim).
c. Membiasakan Qiyamul Lail (Tarawih).
Ajaklah anggota keluarga kita untuk membiasakan qiyamul lail atau tarawih.
Sungguh, qiyamul lail pada bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk
memohon keberkahan dan keridhaan Allah. Rasulullah bersabda, "Rabb kami
Yang Mahaagung dan Mahatinggi turun di setiap malam ke langit dunia, ketika
malam tersisa sepertiga yang akhir. Kemudian Dia berfirman : Barang siapa
berdo'a kepadaKu pasti akan Kukabulkan. Barangsiapa meminta kepadaKu, pasti Aku
akan memberinya. Barangsiapa memohon ampunanKu, pasti Aku akan
mengampuninya." (HR. Bukhari).
d. Membiasakan Tilawatul Qur'an dan
Berdzikir. Amal shalih lain sebagai cahaya penerang di setiap rumah adalah
membaca Al-Qur'an dan berdzikir kepada Allah. Sungguh, dua hal tersebut, adalah
amalan ringan di bibir tetapi amat berat timbangannya kelak di hari kiamat.
Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari
kiamat sebagai pembela bagi ahlinya." (HR. Muslim).
e. Ajaklah untuk Bersama-sama Menyambut
Lailatul Qadar. Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah hadirnya Lailatul
Qadar. Menjadi suatu kenikmatan bagi kita, jika mampu mengajak seluruh anggota
keluarga kita untuk menyambut lailatul qadar. Sungguh, hal tersebut adalah yang
pernah Rasulullah lakukan.
Aisyah RA mengabarkan, "Adalah
Rasulullah SAW, bila masuk malam-malam sepuluh yang terakhir dari bulan
Ramadhan, (beliau) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan
mengencangkan ikat pinggangnya (yakni tidak menggauli istri-istrinya)."
(HR. Bukhari Muslim).
Amal shalih di atas, hendaknya dihidupkan
dalam keluarga kita, sebagai langkah awal menuju keluarga sakinah, mawaddah, wa
rahmah.