live chat fb



11.12.12

Angklung dan Dunia Kerja


rasa-rasanya, satu-satunya alat musik yang saya begitu menikmati kala memainkannya adalah angklung. cara memainkannya yang mudah, tinggal hanya digoyang-goyangkan. tidak seperti gitar yang pernah saya coba pelajari ketika masa-masa sma. jari-jari saya sangat kaku dan tidak bisa berkoordinasi satu sama lain.

setidaknya itulah yang saya rasakan ketika mengikuti sebuah training tentang kerja sama dan kepemimpinan beberapa hari yang lalu. ketika sesi memainkan angklung, sepertinya saya begitu bersemangat. mata saya tak lepas dari tangan sang konduktor. konsentrasi saya penuh untuk memperhatikan kode-kode yang diberikan melalui gerak tangannya. saya selalu menantikan kapan saya bisa menggerakkan angklung di tangan saya. dan saya menggerakkan angklung di tangan saya secara bergantian dengan teman-teman yang lain secara bergantian, sehingga mampu mengiringi lagu yang diperdengarkan.

rupanya, melalui permainan angklung tersebut, ada sebuah pelajaran tentang dunia kerja. masing-masing angklung yang memiliki satu nada diibaratkan individu-individu yang tergabung dalam suatu tim, organisasi, instansi, ataupun sebuah perusahaan. masing-masing individu tersebut memiliki tugas dan peran masing-masing. di mana jika tugas dan peran masing-masing dilakukan dengan baik, maka akan tercipta sebuah kerja sama yang indah, seperti nada-nada angklung yang dimainkan sesuai dengan tempo yang telah diatur dan ditentukan.

namun, ada kalanya, tidak semua tugas dan peran bisa dilaksanakan dengan baik. mungkin karena kita tidak bisa 'memainkan' pekerjaan, tugas, ataupun peran seperti memainkan angklung. memainkan angklung penuh dengan semangat, banyak improvisasi yang dibuat, dan gaya pun bisa beraneka ragam. selama tidak melanggar aturan main, maka semuanya itu sah-sah saja. bahkan bisa jadi akan menambah nilai permainan angklung. lagi-lagi, semua itu tidak kita lakukan saat bekerja.

semangat. itu juga yang terlahir manakala saya memainkan angklung. menanti kapan kode yang menandakan angklung yang saya pegang segera digerakkan. tanpa diberi aba-aba, senyumpun terlahir. kaki pun ikut menghentak-hentak tanpa dikomando. rasanya semangat itu hilang manakala masuk waktu bekerja.

jika di masa-masa taman kanak-kanak atau sekolah dasar, ketika di tanya kepada guru, "siapa yang mau bernyanyi?" atau "siapa yang bisa menulis huruf 'g' di papan tulis?" maka saya, anda, dan mungkin kita semua akan serempak dengan semangat menjawab, "saya!"

tapi setelah dewasa, setelah banyak pengetahuan dan pengalaman, ketika pimpinan bertanya, "siapa yang punya ide?" atau "siapa yang bersedia melakukan ini?" mungkin saya, anda, dan sebagian dari kita akan terdiam. meski ada ide, meski ada kemampuan, kita lebih sering terdiam dan mempersilakan orang lain saja yang melakukannya.

All. Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Visitantes

My Blog List

Baca Juga Yang Ini Ya.......

search

Pengikut

My Blog List

Headlinews

Translate

BERITA TERKINI

JADWAL SHALAT

JADWAL SHALAT:

div>

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting