Hidup ini harus serius dinikmati. Iya. Sebab, hidup itu
anugerah, Bro en Sis. Kita bisa menikmati indahnya dunia, bisa ngobrol bareng
temen-temen (yang tentu saja manusia juga. Hehehe.. emangnya pernah kamu
ngobrol dan bisa komunikasi timbal-balik dengan pohon atau hewan?).
Selain itu,
dalam hidup kita juga bisa merancang harapan dan mewujudkannya melalui usaha
dan doa. Kenapa hidup bisa menjadi lebih indah? Sebab hidup juga punya tujuan
jelas. Bener banget. Kalo nggak punya tujuan jelas mau ngapain dalam hidup ini,
pastinya kita juga bakalan limbung nggak karuan dalam menjalani kehidupan.
Ibarat orang mau pergi ke suatu tempat tapi bingung tempat mana yang akan
dituju. Begitu nyampe terminal bis, bingung karena banyak pilihan jurusan.
Celakanya, orang kayak gini kalo megang duit bakalan ujug-ujug naik mobil aja dengan alasan yang
penting senang walau bukan untuk tujuan yang akan membuatnya selamat.
Sobat muda muslim pembaca setia gaulislam, itu
sebabnya dalam hidup ini kita harus bersyukur dan menunjukkan rasa syukur kita
dengan beriman kepada Allah Swt., bertakwa dan jalani ibadah dengan benar.
Lho.. lho.. hubungannya apa kok bahas soal galau dan alay nyambungnya kepada
keimanan segala?
Hehehe.. tentu saja ada kaitannya, Sob!
Nyambung banget tuh. Misalnya nih, kamu lagi dilanda susah dan didera masalah,
ya jangan mudah untuk galau pikiranmu, jangan mudah gelisah lalu putus asa.
Jangan sampe kayak gitu. Remaja muslim yang beriman kagak pantes miara sifat
galau, mending miara sapi aja karena bisa gemuk terus dijual. Lha, kalo miara
galau? Kamu jadinya punya hobi nyoretin ‘dinding’ facebookmu dan facebook
kawanmu dengan kata-kata penuh kegalauan. Widih tuh wall penuh dengan curahan
putus asa. Halah, cemen! Hidup itu wajar kalo diuji dan ujiannya susah. Sebab,
dalam hidup kita harus hadapi kenyataan, dan kenyataan tak selalu yang kita
suka. Maka, kreatiflah mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah
kehidupanmu. Boleh dikata, hidup ini keras, maka gebuklah! (hehehe ini sih
judul bukunya Prie GS ya?)
Bro en Sis, hidup jangan dibuat susah. Santai
aja. Nggak usah pusing kalo nggak kesampaian maksud kita. Tak perlu merasa
gagal total kalo cita-cita tak bisa diraih. Sabar, sabar dan sabar. Lalu
interospeksi, evaluasi dan cari jalan keluar. Jangan mengeluh, tak perlu galau,
nggak usah putus asa.
Meski nyantai, tetapi urusan tujuan hidup
harus serius. Ya, harus jelas mau kemana setelah kehidupan di dunia ini. Bagi
kaum muslimin, akhirat adalah tujuan akhir. Oya, harus diingat, agar perjalanan
ke akhirat itu berakhir menyenangkan (yakni meraih surga), maka kudu punya
bekal. Bekal untuk ke sana
bukanlah harta, bukan jabatan, bukan status sosial di mata manusia. Tetapi amal
shalih yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan dan semata mengharap ridho
Allah Swt.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS al-Hasyr [59]: 18)
Tentu saja, untuk meraih kebahagiaan di
akhirat kelak, kita harus serius untuk mendapatkannya. Yuk, siap ya!