13:53 in
Seorang pria dan kekasihnya menikah
dan acaranya pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir
menyaksikan
dan menikmati hari yang berbahagia tersebut.
Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun
putihnya
dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang
gagah.
Setiap pasang mata yang memandang setuju
mengatakan
bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian,
sang istri berkata kepada suaminya,
"Sayang, aku baru membaca sebuah artikel
di majalah
tentang bagaimana memperkuat tali
pernikahan,"
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal
yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah
hal-hal tersebut
dan membuat hidup pernikahan kita bersama
lebih bahagia"
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal
dari pasangannya
yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak
akan tersinggung ketika pasangannya
mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal
tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar
dan mencatat apa yang terlintas dalam benak
mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap
mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata
sang istri.
Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3
halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal
yang tidak dia sukai dari suaminya,
ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai
mengalir.
"Maaf, apakah aku harus berhenti?"
tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan" jawab
suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua
yang terdaftar,
lalu kembali melipat kertasnya dengan manis
diatas meja
dan berkata dengan bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang
membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata
"Aku tidak mencatat sesuatupun di
kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan
kurang"
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh
pernyataan dan ungkapan cinta
serta isi hati suaminya.
Bahwa suaminya menerimanya apa adanya,
Ia menunduk dan menangis.
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu
hati kita yang telah lama terkunci