Jaman sekarang dah jamannya teknologi yang sangat canggih sampai- sampai anak yang baru usia 3 tahun saja sudah tahu hp, facebook dll, nih kata si 
Nielsen
75% orangtua yang diwawancarai oleh Nielsen mengaku mereka
“berteman” dengan anak mereka di Facebook. 25% lainnya mengaku mereka kuatir
mengenai kegiatan anak mereka di media sosial. Sementara itu, 30% anak-anak
mengaku, apabila mungkin, mereka tidak ingin berteman dengan orangtua mereka di
Facebook. 41% orangtua yang diwawancarai mengakui bahwa syarat utama untuk
mempunyai akun Facebook adalah berteman dengan orangtua.
Pertemanan orangtua dan anak di Facebook menjadi issue yang
rentan karena alasan yang berbeda. Anak-anak berusaha meraih  kebebasan dan keinginan orangtua untuk
mengawasi kegiatan anak-anak mereka dan memastikan keselamatan mereka di dunia maya
tersebut.
   50% anak-anak
mengakui mereka lebih suka berteman dengan orangtua tapi dengan syarat orangtua
tidak bisa menuliskan apapun di “wall” mereka.
Nielsen mensurvey 1,024 pasangan orangtua  dan 500 anak-anak usia 13-17 tahun.  Lebih daro 50% anak-anak tersebut mengakui
bahwa mereka tidak mengenal secara pribadi teman-teman Facebook mereka.  Sementara itu 41% orangtua mengakui bahwa
mereka hanya mengenal separuh dari teman-teman yang ada di Facebook anak-anak
mereka.
Berteman dengan teman adalah cara yang paling mudah dan
cepat untuk menambah daftar terman. Oleh karena itu, orangtua dianjurkan untuk
mengetahui teman bersama (mutual) untuk mencegah hadirnya “orang luar” yang
anda tidak kehendaki untuk berteman dengan anak anda.
Survey juga menyatakan bahwa 20% orangtua menyuruh anak-anak
mereka untuk tidak berteman dengan beberapa orang-orang tertentu.
Sebagai penutup, apakah anda berteman atau tidak berteman
dengan anak anda di jejaring sosial, sebaiknya anda  tetap mengawasi kegiatan anak-anak anda di
jejaring sosial.
 
 
 
