Beberapa dari Anda mungkin telah mencapai apa yang Anda
impikan saat ini. Namun mungkin ada beberapa dari Anda yang belum mencapainya.
Oleh karena itu, berikut ini 8 tips – menurut Muhamad Ichsan, ChFC, MsFin,
Praktisi dan akademisi di bidang perencanaan keuangan – yang dapat Anda lakukan
untuk mencapai apa yang diidamkan semua orang, yaitu kesejahteraan finansial,
melalui pengelolaan keuangan yang tepat:
1. Motivasi Diri Anda dan Tetapkan Keyakinan Saat Ini. Semua
hal yang dirasa tidak nyaman seputar keuangan bisa menjadi motivasi untuk
mengontrol keuangan Anda. Menetapkan berapa kekayaan bersih yang Anda miliki
adalah langkah awal bijak yang harus Anda lakukan. Catatan kekayaan merupakan
ringkasan dari nilai aset, utang/liabilities dan kekayaan bersih keuangan
keluarga pada waktu tertentu. Catatan ini memberikan perkembangan keuangan
sebuah keluarga. Tanpa ada catatan kekayan dengan informasi lengkap, maka sulit
bagi Anda untuk mencapai tujuan yang diidamkan.
2. Tetapkan Tujuan dan Sesuaikan Dengan Kondisi Keuangan. Tujuan
keuangan keluarga harus memenuhi 5 kriteria, yang disingkat SMART: specific,
measurable, attainable, reality-based dan time-bound. Tujuan keuangan keluarga
harus dinyatakan secara spesifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu
pencapaiannya. Sebagai conth, Anda ingin hidup berkeceukupan di masa tua. Ini
memang tujua, namun belum spesifik. Masih diperlukan nilai terukur, misalnya
memerlukan dana Rp 1 milyar untuk hidup berkecukupan di masa tua nanti. Agar
lebih lengkap, tujuan perlu dinyatakan : Pensium pada usia 55 tahun dengan dana
yang dimiliki Rp 1 milyar.
3. Kenali Kemana Uang Anda Dibelanjakan dan Batasilah. Seperti
Anda ketahui bahwa uang tunai sangat likuid, yang diartikan Anda dapat dengan mudah
membelanjakannya. Untuk sebagian dari kita, karena sifatnya yang likuid
tersebut, sering kali berlalu seperti air dalam genggaman tangan. Sebuah
perencanaan anggaran belanja yang baik dapat memperlambat aliran tersebut.
Secara sederhana, penyusunan anggaran belanja bagi suatu keluarga adalah
pemetaan arah perjalanan finansial keluarga tersebut. Walaupun jangka waktu
anggaran terbatas, tetapi setiap keputusan finansial yang diambil baik dari
sisi pemasukan maupun pengeluaran, akan sangat mempengaruhi arah perjalanan
finansial selanjutnya. Langkah-langkah finansial kecil yang Anda putusskan
melalui anggaran akan menentukan langkah-langkah besar di kemudian hari.
4. Perhatikan Dua Masalah Keuangan, Overspending dan Debt. Belanja
berlebihan dan utang di luar kemampuan, pasti akan merusak sebuah kondisi
keuangan yang tadinya solid. Kebiasaan belanja berlebihan bisa dikarenakan
belanja itu menyenangkan. Keputusan membeli haruslah didasari oleh sebuh
kebutuhan, jangan Anda membelinya hanya karena dorongan orang di sekitar Anda
atau ketertarikankarena promosi serta iklan besar-besaran ataupun diskon. Cara
mengantisipasinyasalah satunya adalah dengan menyisihkan 10% dari gaji yang
Anda peroleh setiap bulan untuk alokasi kebutuhan dan keperluan lain tersebut.
5. Kekuatan Perencanaan Didukung Dengan Investasi Yang
Bijak. Investasi dapat diartikan dengan menempatkan dana Anda untuk
mendapatkan hasil yang lebih besar. Investasi merupakan sarana terpenting dalam
meningkatkan kemmpuan Anda untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Sebagai
awal, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa “No single investment is
right for everyone“. Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan
dan perilaku serta preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu
memilih investasi yang berbeda. Menentukan investasi yang tepat memebuthukan
sebuah perencanaan yang sesuai.
6. Strategi Penyimpanan Kekayaan. Bentuk kekayaan Anda
dapat berupa uang tunai, tabungan, deposaito, ienvestasi atau mungkin dengan
wujud yang lain. terlepas dari itu, cobalah untuk memahami pepatah bijak, “Dont
put your eggs in same place“. Dengan kata lain, tempatkanlah dana dan kekayaan
Anda pada tempat-tempat yang berlainan untuk mengurangi risiko apabila tempat
penyimpanan Anda mengalami masalah.
7. Jaga Keluarga Anda Dari Risiko Dengan Asuransi. Seperti
halnya investasi, maka proteksi juga sangat dibutuhkan dalam proses
perencanaan. Karena Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa
depan.Mungkin timbul pertanyaan: Apakah semua orang membutuhkan asuransi? Tidak
ada jawaban yang pasti dalam hal ini. Kebutuhan asuransi sangat dipengaruhi
oleh kondisi Anda. Sebagai aturan umum apakah Anda membutuhkan asurasni atau
tidak, bisa difokuskan pada pertanyaan apakah Anda sudah menikah atau belum?
Secara umum, individu yang belum menikah, kebutuhan akan asuransi jiwa akan
menurun. Namun sedikit berbeda apabila Anda telah memilikiistri dan anak.
Tentunya kesinambungan hidup mereka juga perlu Anda pertimbangkan
apabilamungkin terjadi sesuatu hal pada Anda.
8. Ini Adalah Awal, Bukannya Akhir. Perencanaan
bukanlah sesuatu yang Anda lakukan sekali dan dilupakan. Perencanaan keuangan
merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Ketujuh langkah diatas merupakan
awal dari sebuah proses perencanaan, yang membutuhkan monitoring, revisi dan
evaluasi bila diperlukan. Kehidupan keluarga akan selalu berubah dan
perencanaan keluarga harus mengikuti perubahan yang terjadi dalam keuangan
keluarga.