Selalu dan selalu. Saya coba untuk bersyukur atas segala
nikmat yang telah diberikan-Nya. Akan nikmat kesehatan, akan nikmat
ketercukupan, akan segala macam nikmat yang mustahil saya hitung satu-persatu.
Bersyukur pada-Nya membuat saya lebih tenang, lebih berbahagia.
Saya terus berusaha memperdalam rasa syukur. Sangat bahagia
rasanya menyaksikan bagaimana buah hati saya terus beranjak besar. Didampingi
istri yang terus mendukung setiap langkah saya. Dikelilingi keluarga besar yang
hangat. Dibesarkan oleh orang tua yang penuh kasih sayang. Sangat bersyukur
juga saya bisa mengenal dan berjumpa dengan teman-teman dan rekan-rekan
semua–baik di dunia nyata maupun maya–yang begitu istimewa. Alhamdulillah…
hidup ini rasanya sungguh luar biasa. Saya sungguh bersyukur dengan segala
pencapaian yang sudah saya raih sejauh ini.
Maaf jika rasanya seperti curhat
Rozani Nofelinda menulis di sini soal bersyukur.
Bersyukur adalah sebuah konsep didalam kehidupan yang kita
miliki ada tiga unsur sebagai berikut:
1. Mengucapkan terimakasih kepada si pemberi
2. Memanfaatkan pemberian tersebut sebagai modal untuk
meningkatkan kualitas diri kita.
3. Tidak menyesali atas apa saja yang belum kita miliki,
namun dapat memanfaatkan apa saja yang telah kita miliki untuk modal kita
meningkatkan kualitas diri.
Komentarnya tersebut yang membuat lahirnya postingan berjudul
Bersyukur dan ACTION! ini. Terdiam dan termenung saya saat membaca komentarnya
tersebut. Betul… kadang mungkin kita sering lupa untuk bersyukur. Kerasnya
kehidupan, sibuknya aktivitas, dan segala macam alasan bisa menjadi pembenar
kalau kita terlewat memanjatkan syukur. Padahal, jika kita sadari teramat
banyak nikmat yang sudah kita cecap di dunia ini.
Normalnya, setiap orang mensyukuri hal-hal yang sudah
dicapainya. Namun, kini saya mencoba untuk membiasakan diri bersyukur atas
apapun itu. Baik yang sudah dicapai, maupun belum. Bahkan untuk
kejadian-kejadian yang mungkin sulit dijadikan sarana untuk memperdalam rasa
syukur kita pada-Nya.
Seperti misal pada saat-saat sulit, kebanyakan orang akan
lebih mudah untuk mengeluh, mencerca, dan memaki. Padahal pada saat-saat
mengalami kesulitan itu, merupakan saat yang tepat untuk “naik kelas”. Seperti
anak sekolah, mereka pasti akan ditempa terlebih dulu dengan ujian sebelum naik
kelas.
Ujian merupakan sarana untuk memantaskan diri kita agar
lebih tangguh dalam menjalani kehidupan ini. Dan di saat-saat yang sulit
sekalipun selalu ada peluang untuk bertumbuh. Setiap tantangan merupakan
peluang untuk membentuk pribadi yang kuat dan berkarakter.
Rasa syukur juga sebaiknya terlontar dari mulut kita ketika
melakukan kesalahan. Karena ada hikmah di dalamnya, ada pelajaran yang bisa
dipetik dari kesalahan yang sudah dilakukan agar di kemudian hari tak lagi
diulangi. Bersyukurlah juga jika ada yang belum diketahui. Sebab itu membuka
jalan bagi kita untuk selalu belajar. Untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Bersyukurlah pula pada apa yang yang belum kita capai, belum
kita miliki. Ya… benar. Sebab dengan mensyukuri apa yang belum kita miliki, apa
yang belum kita raih… kita akan terus bergerak, kita akan terus ACTION!
Bersyukur bukan semacam rasa takluk yang tak tertahan. Yang
kemudian membuat kita tertunduk lesu dan tak berdaya. Sebaliknya, bersyukur
adalah sebuah kekuatan. Kemampuan untuk melihat jauh ke depan dengan penuh rasa
optimis.
Begitu mudah untuk bersyukur. Tak perlu selalu menanti
hal-hal baik, pada hal-hal yang dianggap “negatif” pun bisa kita syukuri.
Membiasakan diri bersyukur merupakan cara yang baik untuk merubah yang negatif
menjadi positif.
Ngomong-ngomong, anda sudah bersyukur hari ini? Mari kita bersyukur setiap saat dan sepanjang
waktu, dan tak lupa untuk terus ACTION!